Bener Meriah| Rajawalibaruna.com Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah menyelenggarakan pelatihan terkait penyakit Tuberkulosis (TBC) kepada para Tenaga Kesehatan (Nakes) dari sepuluh Puskesmas termasuk para kader Puskesmas yang ada dalam wilayah kerja Dinkes setempat.

Pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Abdul Muis, dan dipusatkan di Cafee Rembele Kampung Bale Atu Kecamatan Bukit, Selasa, (11/10/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Abdul Muis, dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa, penyakit Tuberkulosis (TB) di Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah India dan China dengan jumlah kasus 824.000 kasus dengan tingkat kematian 93.000/tahun atau setara dengan 11 kematian/jam.

“Kalau kita merujuk berdasarkan data Global TB Report 2021, diperkirakan ada 824.000 kasus TBC di Indonesia, namun pasien TBC yang berhasil ditemukan, diobati dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional hanya 393.323 (48%). Masih ada sekitar 52% kasus TBC yang belum ditemukan atau mungkin sudah ditemukan namun belum dilaporkan, ini secara nasional,” terang Abdul Muis.

Lebih lanjut ia mengatakan, program TB ini masuk kedalam Rencana Strategis Nasional 2020-2024, bentuk dukungan pemerintah dalam penanggulangan TB dengan dikeluarkannya Perpres No. 67/2021 tentang Penanggulangan TB.

“Salah satu kegiatan penting untuk mendukung keberhasilan strategi penemuan kasus aktif ini adalah melalui pelacakan dan invetigasi kontak yang ditujukan kepada orang-orang yang kontak dengan pasien TBC,” ungkapnya.

Menurut Kadis Kesehatan itu, investigasi kontak dapat dilakukan oleh petugas kesehatan maupun kader dengan melibatkan Pengawas Menelan Obat (PMO) dari data indeks pasien yang ada di Puskesmas. Secara umum tujuan pelaksanaan investigasi kontak yaitu untuk menemukan kasus TBC secara dini dengan melakukan skrining dan faktor resiko TBC terhadap seluruh kontak dari pasien TBC, serta mencegah penularan pada kontak yang sehat dengan cara memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, semakin memantapkan kinerja para nakes yang ada di Puskesmas dan para kader di lapangan untuk mendukung penuh rencana strategis nasional dimaksud,” pungkas Abdul Muis.

Sebelumnya Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Gazali, S.KM yang juga sebagai ketua penyelenggara dalam laporannya mengatakan, tujuan dilakukan kegiatan atau pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas petugas dan akder dalam Pengawasan Minum Obat (PMO) dan investigasi kontak di Kabupaten Bener Meriah.

Dirinci oleh Gazali bahwa peserta pelatihan tersebut berasal dari 10 Puskesmas masing-masing 2 orang pengelola TB dan 3 orang kader Puskesmas. Sedangkan para narasumber berasal dari Provinsi Aceh sebanyak 2 (dua) orang dan 3 orang dari Kabupaten Bener Meriah. Pelatihan itu akan berlangsung selama 2 (dua) hari Selasa – Rabu (11 s/d 12 Oktober 2022).

(Adis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *