Rajawalibaruna.com | Pasaman Barat Cegah ganguan Kamtib lapas kelas III Talu, satuan jaga rutin laksanakan penjagaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Kegiatan penjagaan rutin ini kami laksanakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban (Kamtib) WBP di dalam lapas, agar tercipta keadaan kondusif”, tegas nya

Hal itu di katakan oleh Kalapas kelas III Talu Donni Isa Darmawan di areal lapas saat ditemui setelah apel Anggota, pada Hari Senin 18 September 2023.

Ia juga menjelaskan Kegiatan di mulai dari memasuki blok-blok kamar hunian dan menyapa warga binaan pemasyarakatan (WBP) secara humanis. selanjutnya, regu pengamanan memeriksa ke sekeliling tembok luar dan sudut sudut di dalam Lapas.

Ini sudah Menjadi SOP setiap kepala regu pengamanan (Rupam) pada Lapas Talu melakukan kontrol keliling (Troling) ke seluruh area Lapas” jelas kalapas

Kemudian ia juga menerangkan sebuah inovasi yang di beri nama Sistem Cipta Lingkungan Disiplin Lapas kelas Tiga Talu (SICILIK LATITA).

Menurutnya sebuah inovasi yang membantu petugas dalam melaksanakan aktivitas Kontroling di dalam dan luar lapas dengan Menggunakan sistem scan barcode dalam pelaksanaan kontrol di setiap area lapas.

“Sistem Troling Sicilik Latita ini saya buat beserta jajaran Kamtib agar dapat terciptanya situasi Lapas dan Penghuni Aman, Tertib dan Terintegrasi dgn System dan di rekap oleh operator, agar kinerja petugas Kamtib tetap terukur” terang dia

Senada dengan itu Kasi keamanan ketertiban M Faizal Marta mengatakan.

“Kami menciptakan situasi aman dan kondusif secara humanis, Rupam lakukan Troling setiap jam di karenakan itu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) bukan hanya untuk mencegah WBP melarikan diri”, ungkapnya

Kemudian ia melanjutkan semua yang dilakukan untuk memastikan sarana prasarana lapas dalam keadaan baik.

“Kami punya semboyan Tiada jaga tanpa troling” Tegas Martha

Sesuai SOP setiap regu pengaman wajib bertegur sapa pada setiap WBP kamar hunian menyanyakan keadaan tentang kesehatan dengan adanya interaksi anggota jaga dapat segera menghubungi dokter atau perwat untuk segera melakukan tindakan medis.

“ini dilakukan untuk menjaga warga binaan untuk selalu sehat dan tidak lupa menghimbau untuk selalu menjaga kebersihan, ketertiban dan mengikuti aturan lapas” sebutnya

Menyingung tentang jumlah warga hunian di dalam lapas marta menjelaskan tentang over kapasitas nya warga hunian.

“ini yang menjadi beban bagi kami tentang over kapasitas nya warga hunian di dalam lapas, sekarang WBP 168 orang yang sementara lapas hanya memiliki enam kamar yang sepatutnya di isi perkamarnya delapan orang jadi kalau di total 48 orang”, terangya

Dengan over kapasitas pihak lapas harus membuat sekat-sekat seperti tempat tidur bertingkat di setiap kamar hunian agar WBP bisa lebih nyaman.

“Kami berharap adanya tempat baru atau bagunan baru yang di sediakan pemerintah mengintat bangunan ini sudah sangat tua sekali berdiri sejak zaman jepang”, harap Marta

( Handro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *