Rajawalibaruna.com | pidie jaya -Hujan deras yang terus menerus mengguyur Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, sejak awal bulan Ramadhan hingga Sabtu, 8 Maret 2025, telah mengakibatkan banjir bandang yang merendam sejumlah desa. Salah satu desa yang paling parah terdampak adalah Desa Blang Kuta, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya. Pantauan awak media di beberapa desa di Pidie Jaya menunjukkan tingginya tingkat kerawanan banjir di wilayah tersebut. Selain Desa Blang Kuta, beberapa desa lain yang juga terendam banjir antara lain Desa Alue Saneh, Drien Tujuh, Suonong, Alue Ketapang, dan Baebah Krueng.
Banjir di Desa Blang Kuta mencapai ketinggian di atas lutut orang dewasa pada Sabtu sore hingga menjelang malam. Tiga dusun di desa tersebut terendam sepenuhnya. Menurut keterangan Kepala Desa Blang Kuta, Bapak Gurniadi, air susulan terus menerus datang dari arah gunung, melebihi kapasitas Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi sampah dan abrasi tebing sungai. Kondisi sungai yang dangkal ini menyebabkan air dengan mudah meluap ke pemukiman warga.
Bencana banjir ini menimbulkan dampak yang sangat signifikan terhadap infrastruktur dan perekonomian masyarakat Desa Blang Kuta. Aliran air ke sawah-sawah warga terputus, mengakibatkan kerusakan lahan pertanian yang cukup luas. Hal ini berdampak langsung pada ketahanan pangan desa dan pendapatan masyarakat yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. “Dampak dari air yang sudah ke segala arah, terjadinya pemutusan air menjebol ke sawah masyarakat. yang berujung rusaknya pertanian merugikan masyarakat juga ketahanan pangan desa,” jelas Bapak Gurniadi.
Bapak Gurniadi dan masyarakat Desa Blang Kuta mendesak pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dan pemerintah Provinsi Aceh untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah ini. Mereka berharap adanya bantuan dan program pembenahan DAS secara menyeluruh, termasuk pengerukan sungai, pembuatan bronjong penahan tebing sungai, dan penormalisasian aliran sungai di daerah-daerah yang rawan banjir. “Kami masyarakat Bandar Dua sangat mengharap kepedulian dari pemerintah daerah kabupaten Pidie Jaya untuk mengoptimalkan, mengadakan pembenahan DAS Daerah Aliran Sungai Seperti Pengerukan, Pembuatan Bronjong tebing sungai dan penormalisasian untuk daerah daerah tanggap darurat,” harap Bapak Gurniadi. Kehilangan mata pencaharian dan kerusakan infrastruktur akibat banjir ini mengancam kesejahteraan masyarakat Desa Blang Kuta dan membutuhkan respon cepat dan tepat dari pemerintah ( pewarta Indra)