DELI SERDANG | Kebakaran yang terjadi di Pabrik Batok kelapa (Tempurung) pada hari Sabtu tanggal 19/4/2025 sekira pukul 9:00 Wib beberapa waktu yang lalu di jalan Industri Dusun II Gang Sawi Desa Tanjung Morawa/B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, berbuntut panjang. Hal itu di akibatkan mesin sedot air milik Pemadam Kebakaran Kabupaten Deli Serdang diduga tak berfungsi dan rusak saat digunakan. (Jumat, 25/4/2025)

 

Terlihat dari video (foto.red) beberapa petugas pemadam kebakaran berupaya untuk memperbaiki kerusakan mesin sedot air yang airnya akan diambil dari permukaan sawah untuk memadamkan api di dalam pabrik tersebut. Dan inilah oknum petugas damkar deli serdang TM. Maulana Malik Ibrahim yang diduga dipukul oknum warga pada saat terjadi kebakaran Pabrik batok tempurung. Menurut warga, petugas tersebut tidak menggunakan pakaian damkar yang sefty, sehingga warga beranggapan petugas tersebut warga dari luar yang hendak membantu untuk pemadaman api di pabrik batok.

Petugas damkar memperbaiki mesin sedot air.foto

Tidak Berfungsinya Mesin Sedot Air inilah, penyebab kemarahan warga, dan terjadinya insiden pemukulan tersebut. Sehingga pihak pabrik batok kelapa diduga tersudutkan dalam pemberitaan media online, bahwa yang melakukan pemukulan itu dilakukan oleh Karyawan, Sekuriti dan Pengawas nya. Hal ini dibantah pemilik pabrik PT Harapan Mitra Miling Sejahtera (PT. HMMS)

 

 

Surianto, pemilik perusahaan PT HMMS, membantah insiden pemukulan yang dilakukan oleh karyawan, sekuriti dan pengawasnya, sementara ia menjelaskan kalau ia tidak ada sekuriti, dan tidak ada pengawas.

 

“Untuk menjawab semua Informasi pemberitaan simpang siur, saya meluruskan dengan yang sebenar benarnya, terkait terjadinya pabrik saya terbakar, sebelum pihak damkar datang, saya hubungi pihak PLN dahulu, setibanya damkar datang dan menyiram api sampai mereka kesetrum, memang itu sangat bahaya dan saya minta maaf dan saya ucapkan terimakasih kepada petugas damkar deli serdang.” Ujarnya

Sambungnya “Setelah itu naik berita tentang pemukulan, bahwa saya yang memukul, dibilang ada sekuriti yang memukul, saya tidak ada sekuriti, dibilang ada pengawas saya yang memukul, saya tidak ada pengawas, dibilang karyawan saya yang memukul, boleh saja tanya karyawan saya, karena mereka juga sibuk membantu damkar untuk memadamkan api, setelah selesai pemadaman api, saya langsung ucapkan terimaksih kepada pihak damkar, disamping itu ada salah satu oknum damkar, saya tidak ingat namanya, mengadukan bahwa dia di pukul 2 orang katanya.” Ucap Surianto

 

“Setelah adanya pemukulan itu, saya tanya, kenapa bisa terjadi, karena keramaian massa yang begitu banyak yang mau membantu untuk padamkan api, lalu ada setegmen dari oknum pemadam kebakaran berkata MAKANYA KALIAN BAYAR PAJAK YANG TAAT, disitulah terjadinya keributan, dan saya tidak tau siapa yang memukul.” Jelasnya lagi

 

“Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada pihak Damkar deli serdang yang memadamkan api hingga malam, sampai saya bantu beli makanan untuk pihak damkar, tetapi bertambahnya keributan itu lagi, akibat salah satu mesin sedot air dari pihak damkar sangat tidak layak, begitu sampai ditempat bensin mereka tidak ada, setelah kita beli bensinya kita isi, malah tangki nya yang bocor, dan disuntik dibuat pakai drigen, eh.. katanya kaburator bocor, mesin sedot itu tidak layaklah, akhirnya menggunakan mesin sedot air salah satu warga dan mesin sedot damkar dibawa balik. Gimana kalau urgen kebakaran rumah ada orangnya, pasti tidak bisa tertolong, dan mobil yang ke 2 tidak ada airnya.” Ujarnya

Terkait laporan Onknum Petugas Damkar ke polisi.

“Itu dia bang yang saya sesalkan, kenapa bisa dilaporkan, yah.. saya ga tau sebagai orang awam, apakah pihak damkar sudah tersudutkan dengan keadaan fasilitas yang tidak layak, dengan membuat stegmen bahwasanya dia melaporkan diri, bahwasanya dia dipukul, saya juga tidak tau, karena pada saat kejadian itu saya tidak tau.” Ujar Surianto Tegas

 

Menurut Surianto bahwa beberapa oknum pihak damkar tidak ada menggunakan pengaman, pelindung kepala dan baju anti panas, malah terlihat menggunakan baju biasa, selain itu selangnya bocor, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang kurang memadai, tidak menggunakan sarung tangan yang anti arus. Menurut Surianto lagi, warga dusun II desa tanjung morawa/B akan buat aksi ke gedung DPRD Kabupaten Deli Serdang untuk mengadukan aspirasi mereka kepada anggota dewan yang membidanginya.

 

Terkait dengan kerusakan mesin sedot air yang tidak berfungsi dan memadai, dibenarkan oleh Supriandi tetangga Surianto yang pernah gudangnya terbakar. Dan membenarkan dengan adanya kerusakan mesin sedot air milik pemadam kebakaran deli serdang.

 

“Tahun 2023 gudang saya pernah terbakar, begitu damkar datang melakukan tugasnya, mesin pompa air mereka nggak ada minyak bensinnya dan rusak semua, sebelum damkar datang, saya suruh anggota untuk beli minyak bensin, dan sediakan mesin, untuk kasi kabar ke bang Surianto karna pasti mesin mereka rusak.” Ucap Supriandi

 

#Tim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *