Redelong | Rajawalibaruna.com bendahara A-PPI (asosiasi pewarta pers indonesia) provinsi Aceh lontarkan statement terkait pemberitaan reje kemerleng isak, ini kata Sadikin arisko 30, Jum’at (17/02/2023).
Peria kelahiran nosar ini mengatakan kepada media Rajawalibaruna.com mengatakan bahasa istilah berikut uraiyannya”
“Duduk sambil meminum kopi dan menghisap rokok satu lima tiga,
sambil mengarahkan kepala terlintas di antara beberapa tulisan yang saya baca,
aneh tapi nyata seperti pulau Jawa pindah ke tengah pulau sumatera
pasalnya yang di duga kejadian yang sudah nyata dan kasat mata, sudah di lihat banyak manusia
tapi belum di proses pidana, malah di buka celah untuk melontarkan bahasa bahwa itu semua pengaturan belaka atau rencana si penemu pakta
Salah satu pemimpin bagi puluhan bahkan ratusan masyarakat di sebuah desa,
apa iya! Bisa di giring dan di paksa oleh seorang wanita?
Dan iya bilang mobil yang di kemudinya belum mati mesinnya, tapi tali pinggang dari kulit buaya yang menempel di celana luar bisa melorot, serta tampak pemandangan dari segitiga pemuda yang mungkin terbuat dari kain sutra.
Oh dunia, oh negara, kemana kita, islam seakan tiada.
Iman seakan hampa
Saya khatir yang kuasa akan murka
kejahatan merajalela perbuatan keji dan mungkar seolah di bela, dimanakah berwenang Dinas sareat islam/wh.
Dimanakah para pemikir yang cerdas dan cendikiawan, apa ini pertanda dunia sudah tua,
apa ini namanya tua tapi tidak bisa di tuakan, tutur bendahara.
Tuan tuan bukan tuhan,
Sahabat – sahabat bukan malaikat,
Tapi ingat hal yang paling pasti kita akan bertemu dengan malaikat dan tuhan,
jadi luruskan kebenaran, tanamkan keadilan, bela yang benar mencegah yg mungkar..
Apa kita harus bertanya pada mobil yang bergoyang, Tandasnya.
(Sartika)