DELI SERDANG | Diberitakan terus menerus di beberapa media online, hingga oknum-oknum yang punya kepentingan tak ada habis-habisnya memviralkan Mts Nurul Ikhwan Tanjung Morawa terkait siswa siswi di pulangkan pasca ujian berlangsung. Faktanya tidak sedemikian pemberitaan nya sehingga diduga berbau tendesius, dan sampai-sampai orang tua wali murid bantah klarifikasi kepala sekolah tersebut. (Kamis, 24/4/2025)

Hal ini disoroti ketua Dpw Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) Sumut, Ahmad Jais Sembiring, ia menyoroti bahwa orang tua wali murid klarifikasi tak mendasar menurutnya. Sebab orang tua wali murid tak memahami isi surat yang telah diberlakukan untuk mengundang orang tua wali murid datang kesekolah, sebelum viralnya sekolah Mts swasta tersebut.

“Menurut pandangan hemat saya, bahkan saya turun langsung ke lapangan, tidak benar kalau pihak sekolah memulangkan siswa siswi tersebut, faktanya cuma didata ulang, nyatanya anak-anak itu setelah didata ulang mengikuti ujian semua nya, nah.. terkait oknum beberapa orang tua wali murid membantah klarifikasi kepsek Nurul Ikhwan, mereka tak memahami isi surat undangan rapat sosialisasi di sekolah, jauhari mereka diberikan surat undangan untuk hadir pada tanggal 8 februari 2025, dan disitu tertera juga kalimat NB: BAGI WALI MURID YANG TIDAK BISA HADIR MAKA DIANGGAP SETUJU/ACC’. Dan inikan jelas peraturan sekolah swasta, apalagi Nurul Ikhwan cuma mendidik anak Mts bukan kayak sekolah lain, ada Mis (SD), Tsanawiyah (SMP) dan Aliyah (SMA), yang bisa guru tersebut digaji dari situ.” Ujarnya

“Anak saya saja di pondok pesantren Raudhlatul Hasanah (Raudho) medan, jika tidak membayar ujian, tidak bakal mengikuti ujian, nggak usahkan terkait ujian, tiba mau liburan sekolah saja, kami para orang tua wajib melunasi uang SPP 1juta rupiah sampai di bulan 7, sebelum liburan sekolah tiba, padahal masih lama tu bulan 7, cuma sudah ada surat pdf nya, kalau tidak melunasi, tidak di ijinkan pulang kerumah (liburan sekolah), dan apa harus saya beritakan, tidak mungkinkan!, karena itu sudah menjadi peraturan sekolah swasta, siapa yang tidak kenal dengan ponpes Raudho yang para gurunya dari ponpes Gontor, dan coba masukan anak mereka kesitu, biar tau dulu gimana peraturan di ponpes lebih banyak peraturannya.” Ucapnya tegas

“Wartawan itu detail pemberitaannya dan tidak tendesius, karena saya langsung ke sekolah bahwa pihak sekolah ternyata juga berikan bantuan kepada siswa siswi yang kurang mampu. Seperti di bulan Ramadhan yang lalu, ada 30 orang anak yatim, piatu dan kurang mampu, pihak Nurul Ikhwan Tanjung Morawa gratiskan SPP 3 bulan dan tiap tahun memberikan sembako dan uang kepada seluruh siswa siswi yang Yatim, piatu, dan kurang mampu, bahkan setiap Ramadhan sampai 65 orang yang mereka santuni, ini mengapa para orang tua wali murid nggak ceritakan sama media yang lain, kenapa hanya gara-gara siswa siswi mau di data terkait administrasi mereka ribut sampai dengar ke langit ke 7, sunguh aneh oknum orang tua wali murid ini.” Ujar Ahmad Jais yang lulus uji kompetensi dari dewan pers.

 

#Red

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *