Globaldetik.com | Pasaman Barat-  Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kelas III Talu, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, berhasil menyulap sebuah kerajinan tangan bernilai ekonomis dengan bermodalkan koran bekas.

Kasubsi Pembinaan Kelas III Talu, Farizal mengatakan, dengan adanya pembinaan dan program-program pelatihan yang berkelanjutan yang dinamakan Bimker Handicraft.

“Warga binaan telah berhasil menciptakan karya-karya yang bernilai secara ekonomi di Lapas Talu ini, kita sangat apresiasi,” kata Farizal di Talu, Kamis (16/2/23).

Ia mengungkapkan dengan keterbatasan fasilitas warga binaan tetap bersemangat untuk berkreasi, keterampilan dan kompetensi para warga binaan.

Lanjutnya, di dalam keterbatasan para warga binaan di dalam penjara bisa menghasilkan karya-karya yang tidak kalah bagusnya dengan yang di luar Lapas.

“Kita menyaring warga binaan yang berbakat sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, setelah disaring, kita tempatkan sesuai bidang yang dikuasai mereka,” terangnya.

“Kita pekerjakan mereka, sehingga keahlian yang dimilki bisa untuk menopang kehidupan setelah keluar nanti dan karya yang dihasilkan akan bermanfaat bagi banyak orang,” sambung Farizal.

Sementara itu, Obet salah seorang warga binaan menjelaskan dirinya membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyiapkan satu buah objek.

“Saya butuh waktu dua hari untuk menyiapkan satu buah objek. Pertama kami menyiapkan bahan koran bekas, gincu dan lem,” jelasnya.

Ia menerangkan pembuatan karya keterampilan itu dengan cara yakni, koran bekas tersebut digulung dengan gincu makanan berbentuk seperti lidi, lalu dijemur.

Setelah kering, di malam hari warga ia mulai merangkai menjadi karya-karya seni seperti miniatur motor harley davidson, mobil truck fuso, pas bunga, asbak, perahu, tempat pena, dan lain-lain.

Tidak hanya itu, warga binaan ini juga bisa membuat dompet perempuan dan laki laki yang kami beri nama Latita (Lapas Tiga Talu).

Disamping itu, ia berharap kepada Pemda Pasaman Barat melalui dinas koperasi dan UMKM untuk memperhatikan WBP Lapas Kelas III Talu yakni mensuport karya-karya mereka.

“Kami harap ini bisa menjadi sebuah usaha kecil menengah, dengan adanya kerjasama lapas dengan pemerintah,” harapnya.

“Menurut kami, karya-karya kami ini bisa di pasarkan secara luas terutama di Pasaman Barat, misal ke sekolah dan ke instansi-instansi yang ada,” sambungnya mengakhiri.

(Handro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *