Rajawalibaruna.com | ACEH TIMUR Sejumlah masyarakat dan pengguna Jalan dalam wilayah kemukiman Blang Seunong kecamatan Pante Bidari kabupaten Aceh Timur mengeluhkan mobil angkutan dam truck yang mengangkut material Urpil dari Buket Kareung untuk penimbunan badan Jalan di gampong Pante Rambong yang sedang dikerjakan oleh PT. Bohana Jaya Nusantara pada Hari Minggu,27 Agustus 2023

Akibat banyaknya dam truck yang mengangkut material jenis tasirtu untuk Pembangunan Jalan Inpres di gampong Pante Rambong, menghasilkan debu yang banyak yang harus dihirup oleh masyarakat dan para pengguna Jalan lintas tersebut.

Amri (35) masyarakat gampong seuneubok Tuha kepada media ini mengeluhkan debu yang berterbangan, “kami meminta kepada pihak pelaksana pembangunan Jalan Inpres dan pemilik tambang Galian C untuk dapat menyiramkan Jalan yang dilintasi dam truck pengangkut material tersebut,

Lanjutnya, “Kami sudah memberikan tanda protes di badan Jalan, tapi seakan akan pihak kontraktor dan pemilik Galian C tidak peka, entah mereka memang sengaja tidak menyiram Jalan agar banyak debu yang berterbangan sehingga menjadi penyakit bagi masyarakatvdan pengguna Jalan yang melintas, kata Amri dengan nada kesal.

Amri menambahkan, “seharusnya pihak pelaksana pembangunan Jalan Inpres dan pemilik Galian C itu menjaga kenyamanan masyarakat sekitar dan pengguna Jalan yang sedang melintas di jalan tersebut, jangan biarkan masyarakat menikmati debu dari pekerjaan mereka, keluhnya.

“Mereka mencari keuntungan pada pekerjaan jalan Inpres, jangan korbankan masyarakat untuk kepentingan mereka, jangan berikan penyakit untuk masyarakat dan para pengguna jalan, tapi tolong dihargai masyarakat yang punya usaha warung kopi di pinggir jalan dan para pengguna Jalan yang sedang melintas, padahal kami hanya meminta agar disiram jalan yang dilintasi, supaya tidak menghasilkan debu. cetus nya.

Iswandi humas PT Bohana Jaya Nusantara sebagai pelaksana pembangunan Jalan Inpres sekmen 1 yang dikonfirmasi dari telepon Beliau mengatakan, “kita siram Nanti

Teuku Mustafa Ab Sebagai Ketua umum Lembaga Swadaya Masyarakat Suara putra Aceh atau yang disingkat (LSM SPA) sangat menyesal Atas tindakan Oknum Galian C itu tidak memikirkan Orang lain hanya memikirkan keuntungan dia pribadi Walaupun ada warga yang mengeluh tidak dihiraukan hanya bisa berjanji

Diduga Galian C dan PT tersebut tebal hukum banyak beking sehingga siapapun yang mengeluarkan segmen dan protes tidak dihiraukan Seperti pepatah orang tua bilang di saat kapal lewat anjing menggonggong tidak terdengar Oleh penumpang dalam kapal itulah ibaratnya Rakyat kecil tidak ada harga di mata mereka pungkas Mustafa

penulis ( M Zubir )

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *