Rajawalibaruna.com | ACEH UTARA Gelombang kejut menerpa masyarakat Aceh Utara menyusul pengumuman resmi pemberhentian Cekmad, mantan Bupati Aceh Utara yang telah memimpin selama dua periode, dari Partai Aceh (PA). Berita tersebut menyebar dengan cepat, membanjiri percakapan di warung kopi, grup-grup WhatsApp, dan platform media sosial, memicu beragam reaksi dan spekulasi di tengah publik. Sebelum pengumuman resmi ini, desas-desus mengenai kemungkinan Cekmad akan mengisi posisi di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sebagai pengganti Ayahwa, yang kini menjabat sebagai Bupati Aceh Utara, telah beredar luas. Harapan tersebut tampaknya pupus seketika.

Pengumuman resmi pemberhentian Cekmad disampaikan melalui Surat Keputusan Partai Aceh Nomor 119/KPTS-DPP/B/PA/III/2025, yang ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Aceh, H. Muzakir Manaf, tertanggal 5 Maret 2025. Keputusan ini secara tiba-tiba menepis harapan para pendukung Cekmad yang telah mengkampanyekan dan mendukung penuh aspirasi agar sang mantan bupati dapat melanjutkan pengabdiannya di ranah politik tingkat provinsi. Ketidakpastian pun kini menyelimuti masyarakat Aceh Utara, khususnya para pendukung Cekmad, mengenai siapa yang akan menggantikan Ayahwa di DPRA. Meskipun beredar kabar bahwa Salmawati atau Ermiadi mungkin akan ditunjuk, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Partai Aceh terkait hal ini. Upaya konfirmasi dari berbagai media kepada sumber terpercaya di internal Partai Aceh hingga saat ini masih belum membuahkan hasil.

Dalam wawancara eksklusif dengan media, Cekmad membenarkan pemberhentiannya dan menyatakan penerimaan penuh atas keputusan partai. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan di balik pemberhentiannya, namun tetap menekankan kesetiaannya yang tak tergoyahkan kepada Partai Aceh sejak partai tersebut berdiri dan disahkan secara hukum. Ia menggambarkan perjalanan panjang pengabdiannya kepada partai dan menekankan bahwa Partai Aceh baginya lahir dari perjuangan yang suci. Meskipun demikian, ia menyatakan tunduk dan patuh kepada keputusan petinggi partai, apapun bentuknya. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik bagi partai dan ia siap menerimanya dengan lapang dada.

Lebih lanjut, Cekmad menyampaikan pesan kepada para pendukungnya agar tetap tenang dan menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Ia menekankan pentingnya kesabaran, kekompakan, dan persatuan dalam membangun Aceh yang lebih baik dan maju. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung pemerintah Aceh dalam upaya memajukan provinsi tersebut. Sebagai penutup, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pendukungnya dan menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan tali persaudaraan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama kepemimpinannya sebagai Bupati Aceh Utara selama dua periode. Ia berharap agar program-program pembangunan yang belum terlaksana dapat dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru.

Penulis: (Abdul Munir)
Kabiro Aceh Utar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *